Tangerang, Trabasnews.id – Sebuah proyek pembangunan jalan lingkungan di Kampung Tanjakan, Desa Tanjakan, Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang, Banten menuai tanda tanya dari warga. Pasalnya, hingga Sabtu (20/9/2025), proyek yang tampak mulai dikerjakan dengan pemasangan paving block tersebut tidak disertai papan informasi proyek (PIP) sebagaimana mestinya.
Pantauan di lokasi sekitar pukul 13.58 WIB, terlihat susunan paving block berserakan di badan jalan sempit di antara pemukiman warga. Lokasi proyek ini berada dekat SDN Tanjakan 3 (RT 8/RW 3 Kampung Tanjakan) dan tidak jauh dari Perumahan Tanjakan Indah dengan akses dari Jalan Raya Rajeg–Mauk. Namun, tidak ada papan informasi proyek yang biasanya wajib dipasang sejak awal pekerjaan.
Sejumlah warga mengaku heran karena tidak mengetahui siapa pelaksana maupun sumber anggaran proyek tersebut.
“Biasanya ada papan proyek biar jelas dari mana anggarannya, ini tiba-tiba dikerjain saja,” ujar salah seorang warga setempat yang enggan disebutkan namanya.
Padahal, sesuai Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/2014 tentang Pedoman Pembangunan Bangunan Gedung Negara, setiap pekerjaan konstruksi wajib memasang papan nama proyek. Aturan ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang menjamin hak masyarakat untuk mengetahui penggunaan anggaran negara, termasuk dalam proyek pembangunan.
Selain masalah transparansi, proyek ini juga diduga tidak memperhatikan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Pantauan di lapangan menunjukkan para pekerja tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) standar seperti helm proyek, rompi keselamatan, maupun sepatu kerja. Material proyek juga dibiarkan menumpuk di jalan tanpa tanda pengaman, sehingga berpotensi membahayakan pejalan kaki maupun pengendara yang melintas.
Ketiadaan papan informasi dan minimnya penerapan K3 membuat masyarakat bertanya-tanya apakah proyek tersebut benar-benar resmi dan diawasi oleh instansi berwenang.
Hingga berita ini diturunkan, pihak yang mengerjakan proyek belum bisa dikonfirmasi untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
( *Red/Apri)
